Rabu, 15 Desember 2021

NGOPI TENTANG KESEHATAN MENTAL ( coffee morning )

            KURANGNYA PENGETAHUAN DAN BAHAYA ABAI PADA KESEHATAN MENTAL


Kesehatan mental adalah problem klasik yang menghinggapi masyarakat luas, tak mengenal status pendidikan, jabatan, dan wilayah, bisa menyerang siapa pun sebabnya beragam, bisa sebab trauma, pola didik, pola hidup, atau pun lingkungan. Namun yang paling penting adalah pengetahuan dasar tentang kesehatan mental itu sendiri yang jarang dibahas atau menjadi topik pembicaraan di setiap acara kumpul-kumpul atau diskusi di forum-forum kecil. Kesehatan mental sangat beragam , tentunya dalam tahap tertentu memerlukan ahli psikolog untuk menanggulanginya, atau psikiater, tergantung separah mana berakibat pada diri seseorang.

Melihat beberapa kasus kecil di ruang lingkup masyarakat perkampungan, khususnya kampung terdekat, sungguh sangat jarang sekali kalimat “kesehatan mental” itu muncul, apalagi didiskusikan, mengenal pun tidak. Ini menjadi PR besar bagi setiap mereka yang telah mengenalnya untuk menginformasikan lagi atau mensosialisasikannya ulang guna terbentuk masyarakat yang sejahtera dan damai di wilayah psikis dan mental. Dalam beberapa kasus di perkampungan, tentu tak semuanya, lebih sering kesehatan mental terganggu atau dalam hal seseorang mengalami trauma dan tekanan jiwa disebabkan dari pola asuh dan lingkungan di sekitarnya, baik itu keluarga maupun lingkungan masyarakat.

KELUARGA

Keluarga adalah lingkaran pertama, atau ruang hidup pertama yang membangun seseorang ,baik secara fisik, mental, dan pemikiran. Keluarga yang damai dan harmonis mampu membetuk karakter anak atau mereka yang di dalamnya penuh kehangatan, bahagia, dan optimis, berbeda dengan keluarga yang di dalamnya penuh tekanan, sifat saling mendominasi, tempramen, manipulative, dan lain sebagainya, tentunya akan menciptakan penjara atau neraka bagi mereka yang ada di dalamnya, dan sangat mungkin berdampak pada kesehatan mental dan jiwa, salah satunya adalah menciptakan trauma bersama yang mendalam dan memengaruhi setiap gerak, ucap , dan laku , mereka yang di dalamnya.

Pentingnya salah satu dari setiap keluarga mengenal tentang kesehatan mental dan kesadaran untuk menjaganya guna menciptakan ruang yang damai, harmonis dan penuh kehangatan. Tentunya itu tidak instan, perlunya dibangun dialog-dialog yang bertujuan untuk mengurai masalah mencari solusi dan alternative lainnya, serta sikap dan sifat sabar yang mesti dimiliki bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Keluarga menjadi ladang pertama munculnya benih depresi, frustrasi, anxiety , dan penyakit mental lainnya, sebab sebagian banyak waktu dihabiskan bersama keluarga dalam hal berkehidupan. Menjadi penting bagi setiap mereka yang di dalamnya untuk saling memerhatikan dari segi psikologis, karakter, dan kecenderungan sifat baik ketika tenang maupun terguncang.

Kultur masyarakat yang masih primitif, yang masih memegang erat pemikiran bahwa orang tua semisal dewa, tak pernah salah selalu benar, otoriter dan manipulative, harus senantiasa didengar dan anak selalu dalam posisi bersalah menyebabkan munculnya anak-anaka yang memiliki masalah dengan kesehatan mental, seperti depresi, frustrasi, dan lain sebagainya, dan tak jarang pula terjadi kasus bunuh diri atau anak menjadi susah diatur dan hidup amburadul tanpa arah dan pengarah.

Oran tua baiknya merasa sadar, mulai belajar untuk terbuka, mengakui kesalahan dan belajar mendengarkan dengan baik. Mendengar tentu berbeda dengan mendengarkan, seperti halnya berbeda antara menyarankan atau memberi pilihan dengan memaksa atau memerintah. Problem klasik yang berdampak besar dalam masyarakat.

MEMAHAMI

Di zaman yang serba canggih dan serba cepat ini, setiap orang mampu belajar dari mana pun untuk hal apa pun, jika pada zaman dahulu untuk belajar sungguh sulit sebab mengandalkan sekolah atau yang serupa itu, pencarian guru yang cocok, dan buku-buku masih mahal, tentunya berbeda dengan sekarang. Hal ini baiknya digunakan sebaik mungkin untuk belajar memahami dalam setiap hal, mengurangi menghakimi baik menghakimi diri sendiri apalagi orang lain, berhenti berprasangka, dan mulai belajar meredam setiap gejolak yang memungkinkan kea rah yang dapat menyakiti orang lain, baik menyakiti secara fisik maupun mental.

Guna memutus rantai traumatic dari setiap keluarga, umumnya mereka ( baca : orang tua) yang memilki sifat tempramen, hasrat kuasa yang begitu kuat, egois kuadrat, dan sifat manipulatif lainnya disebabkan oleh trauma masa lalu yang tersimpan di alam bawah sadarnya, dalam ilmu psikologis yang diusung Carl Jung, ingatan-ingatan manusia yang tersimpan di alam bawah sadarnya mampu menggerakan manusia di alam sadarnya, dalam tafsir lain adalah halhal yang berada di alam bawah sadara manusia mampu memengaruhi manusia dalam berpikir, bertindak, dan berperilaku.

Di sinilah pentingnya memahami diri, mengenal lebih dalam, memeriksa perasaan-perasaaan yang menyebabkan sifat di luar kendali, guna memutus rantai trauma, dan membentuk kehidupan baru yang lebih damai dan harmonis serta penuh kebijaksanaan.

Tak sampai di sana, tentu penting juga akan diskusi-diskusi santai dan ringan agar terjalin saling terbuka dan mengenal satu sama lain, bersama-sama mempelajari kecenderungan sifat dan watak manusia sehingga setiap dari kita memungkinkan untuk memiliki lebih banyak kantong-kantong kompromi dan perspektif.

KEMBALI

Sudah saatnya bagi kita untuk mengubah cara pandang yang kaku, guna menyembuhkan diri kita dari keterkungkungan oleh dogma dan doktrin, baik dari segi agama, budaya, dan lainnya. Sudah saatnya mengenal batas-batas kewajaran, keselarasan dalam hidup, dan kembali mempertanyakan dengan santai apa peran dalam hidup, dan akan ke mana langkah tertuju. Singkatnya, ingin dikenang sebagai apa kita dalam hidup dan kehidupan.

Menjadi wajar dan sederhana, bukan berarti hidup pasrah apa adanya.

Cikajang, 27 Oktober 2020

#menuliskanperjalanan # kesehatanmental #kopisangray

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN DARI KOPI SANGRAY

PERSEMBAHAN Tak ada yang benar-benar mesti diceritakan segalanya tumbuh tak tergesa melaju dengan kecepatan waktu seperti biji-biji kopi di ...

Kopi Sangray

Kopi Sangray

menjadi petani kopi

menjadi petani kopi